DINAMIKADUNIA.COM – Anggota Komisi III DPR RI, Adang Daradjatun, mengusulkan peningkatan pelatihan dan pengawasan internal Polri terkait penggunaan senjata api. Usulan ini muncul sebagai respons atas beberapa insiden penembakan yang melibatkan anggota kepolisian.
Seperti penembakan antar sesama anggota di Solok Selatan dan penembakan siswa SMK di Semarang. Adang menekankan perlunya langkah konkret, termasuk pelatihan rutin, evaluasi psikologis berkala, dan sanksi tegas bagi pelanggaran.
Ia juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian, yang menekankan prinsip legalitas, nesesitas, proporsionalitas, dan akuntabilitas.
“Kami mendesak Kapolri untuk memperkuat pengawasan terhadap penggunaan senjata api di kalangan anggota Polri. Hal ini sejalan dengan misi Polri untuk menjadi institusi yang profesional, modern, dan tepercaya,” ucap Adang saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).
Dengan memperkuat pengawasan dan pelatihan, diharapkan Polri dapat meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan publik, memastikan penggunaan senjata api selalu sesuai prosedur dan terukur, serta melindungi keselamatan masyarakat dan personel Polri sendiri.
Mantan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) itu juga meminta agar setiap kasus penyalahgunaan senjata api ditangani secara transparan dan akuntabel, baik melalui mekanisme internal, seperti Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri maupun melalui proses hukum yang adil.
Ia menilai langkah itu penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
“Kita semua mendukung Polri untuk menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, setiap tindakan yang tidak sesuai prosedur harus menjadi pelajaran untuk memperbaiki sistem ke depan,” ujar Adang menambahkan.
Adang menegaskan bahwa Komisi III DPR berkomitmen untuk terus mengawasi dan mendukung upaya Polri dalam meningkatkan profesionalisme dan menjamin keamanan masyarakat secara menyeluruh.
Ia juga berharap Polri semakin kuat dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Insiden-insiden yang terjadi menjadi pengingat pentingnya komitmen berkelanjutan terhadap pelatihan dan pengawasan yang ketat dalam penggunaan senjata api.
Hal ini bukan hanya untuk mencegah insiden serupa di masa depan, tetapi juga untuk menjaga citra Polri sebagai institusi yang profesional, modern, dan tepercaya. Semoga upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib bagi seluruh masyarakat. (akha)