Jawa Timur Ada Lima Kotak Kosong dalam Pilkada 2024 Mendatang

DIAGRAMKOTA.COM – Fenomena kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menjadi sorotan publik. Presiden Jokowi, dalam kunjungannya ke Pasar Soponyono, Surabaya, menyatakan bahwa kotak kosong merupakan bagian integral dari proses demokrasi di Indonesia.

“Ya memang kenyataannya di lapangan seperti itu, kotak kosong pun juga ada proses demokrasi,” kata Presiden Jokowi, Jumat (6/9/2024).

Presiden Jokowi menekankan bahwa keberadaan kotak kosong mencerminkan realitas demokrasi di berbagai tingkatan, baik di kabupaten, kota, maupun provinsi.

Meskipun ada tantangan dalam proses demokrasi, menurut Jokowi, hal tersebut merupakan bagian dari mekanisme yang harus diterima untuk memastikan sistem demokrasi tetap berjalan secara sehat.

Sementara Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Choirul Umam memastikan lima daerah di Jatim akan melangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dengan calon tunggal.

“Iya (calon tunggal) karena tidak ada perpanjangan pendaftaran lagi, masa perpanjangan pendaftaran Pasangan Calon Kepala Daerah di lima kabupaten/kota telah berakhir pada Rabu (4/9/2024),” kata Choirul Umam saat dihubungi, Kamis (5/9/2024).

Sebagai informasi, mereka yang saat ini menjadi bakal pasangan calon tunggal meliputi Eri Cahyadi-Armuji (Kota Surabaya), Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Djatmiko (Ngawi), Adi Wibowo-Mokhamad Nawawi (Kota Pasuruan), M. Nur Arifin-Syah Muhammad Nata Negara (Trenggalek), serta Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif (Gresik).

Sebelumnya diberitakan, KPU RI mencatat ada 41 daerah yang hanya memiliki satu bakal pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan data per Rabu (4/9) pukul 23.59 WIB.

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menyebutkan 41 daerah itu terdiri atas satu provinsi, 35 kabupaten, dan lima kota. Berdasarkan data dari KPU, Kamis, tersisa 41 wilayah dengan calon tunggal yang sebelumnya sebanyak 43 daerah.

Keberadaan kotak kosong, meskipun menjadi tantangan, juga merupakan peluang untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar dan dihargai. (dk/akha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *