DINAMIKADUNIA.COM – Perkembangan pesat teknologi Kecerdasan Buatan (AI) membawa angin segar bagi kemajuan ilmu pengetahuan, namun juga menimbulkan kekhawatiran.
Seperti yang disoroti oleh Anggota BKSAP DPR RI, Amelia Anggraini, AI berpotensi mengubah struktur industri, ekonomi, dan masyarakat secara signifikan. Kemampuan AI untuk mengambil keputusan menimbulkan pertanyaan mendasar tentang sejauh mana ketergantungan manusia pada teknologi ini.
Lebih jauh lagi, akses yang tidak merata terhadap teknologi AI berisiko memperlebar kesenjangan digital, menciptakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Kecerdasan Buatan (AI) telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli karena potensinya mengubah struktur industri, ekonomi, dan masyarakat.
“Salah satu pertanyaan penting adalah sejauh mana manusia akan mengandalkan AI untuk mengambil keputusan. Selain itu, ada risiko kesenjangan digital yang semakin melebar antara kelompok yang memiliki akses terhadap teknologi ini dengan mereka yang tidak memiliki akses atau aksesnya sangat terbatas,” ujarnya Minggu (24/11/2024).
Oleh karena itu, peran parlemen sangat krusial dalam merumuskan kebijakan yang bijak. Kebijakan tersebut harus menyeimbangkan dorongan inovasi dengan perlindungan nilai-nilai kemanusiaan. Parlemen memiliki peran strategi untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab dan tidak menciptakan ketimpangan sosial baru.
“Pengawasan terhadap penggunaan AI di berbagai sektor sangat penting untuk mencegah munculnya kelompok masyarakat rentan yang terkena dampak negatif oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat,” jelas Amelia.
Pengawasan terhadap penggunaan AI di berbagai sektor menjadi kunci untuk mencegah dampak negatif bagi kelompok rentan. Kerja sama global juga diperlukan untuk menciptakan regulasi yang adil dan mendorong inovasi yang bertanggung jawab, memastikan keadilan sosial dan perlindungan hak asasi manusia tetap terjaga.
Tantangan ini menuntut kita untuk berpikir maju, memastikan bahwa perkembangan AI membawa manfaat bagi semua, bukan hanya sebagian orang. Harapannya, dengan langkah-langkah proaktif, kita dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal sembari meminimalisir risikonya, menciptakan masa depan yang lebih baik dan inklusif bagi semua. (akha)