Semua Anggota Komisi XI DPR Menerima Dana CSR dari BI, KPK Tetap Berpedoman pada Bukti

DINAMIKADUNIA.COM – Pernyataan Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Satori, yang menyebutkan semua anggota Komisi XI DPR menerima dana CSR dari Bank Indonesia (BI) yang sedang diselidiki dan direspons oleh KPK.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto menekankan bahwa KPK bekerja berdasarkan bukti-bukti dan hasil pemeriksaan, bukan berdasarkan pernyataan atau opini.

“Ya itu kan pendapat, segala sesuatunya kan berdasarkan hasil pemeriksaan,” kata Setyo di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2025).

Proses investigasi masih berlangsung dan KPK akan membuktikan semua tuduhan melalui pemeriksaan yang lebih detail dan spesifik.

“Tapi yang dijadikan patokan, pedoman oleh penyidik adalah berdasarkan hasil pemeriksaan, didukung dengan keterangan-keterangan yang lain, kemudian bukti-bukti yang didapatkan,” kata Setyo.

Meskipun Satori telah mengakui menerima dana CSR BI untuk kegiatan sosialisasi di dapilnya melalui sebuah yayasan, KPK belum dapat menyimpulkan keterlibatan semua anggota Komisi XI sebelum pemeriksaan menyeluruh selesai.

“Ya nanti dari hasil pemeriksaan nanti akan dibuktikan, ini kan pemeriksaan baru beberapa pihak saja kan. Nanti setelah pemeriksaan semakin spesifik, semakin detail, baru jelas semuanya,” sebutnya.

Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur dan bukti-bukti yang ditemukan akan menjadi dasar penentuan selanjutnya. KPK memastikan komitmennya untuk mengungkap kebenaran kasus ini secara transparan dan akuntabel.

Sebelumnya, KPK telah memeriksa Satori (ST) terkait kasus dugaan korupsi CSR BI. Satori mengaku menggunakan dana CSR BI untuk kegiatannya di dapil.

“Programnya? Programnya kegiatan untuk sosialisasi di dapil,” kata Satori di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Satori ditanyai terkait bentuk program CSR BI tersebut.

Satori mengatakan dana CSR itu mengalir melalui yayasan. Dia juga menyebutkan semua anggota Komisi XI menerima program itu.

“Semuanya sih, semua anggota Komisi XI programnya itu dapat. Bukan, bukan kita aja,” kata Satori yang diperiksa sebagai saksi.

Kejelasan akan terungkap setelah proses investigasi yang komprehensif selesai dilakukan. Hal ini menunjukkan pentingnya proses hukum yang teliti dan berlandaskan bukti dalam penegakan hukum di Indonesia.

Tentunya masyarakat berharap proses ini akan memberikan keadilan dan transparansi bagi semua pihak yang terlibat tanpa pandang bulu (Akha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *